Sabtu, 30 April 2011
Obyek Wisata Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah
Kabupaten HULU SUNGAI TENGAH dengan ibukota Barabai memiliki cukup banyak lokasi yang dapat dijadikan sebagai obyek wisata, baik itu berupa Wisata Alam, Wisata Buatan, Wisata Religius, Wisata Sejarah/Wisata Budaya, dan Wisata Adat yang cukup potensial untuk dikembangkan.
WISATA ALAM
Pegunungan Meratus
Kawasan Hutan Lindung terdiri dari dua lokasi : Kawasan Hutan Lindung Meratus di Kecamatan Batang Alai Timur seluas 43.782 Ha.
Hutan pegunungan Meratus
Selain itu juga terdapat kawasan hutan lindung lainnya di sekitar Gunung Titi kecamatan Limpasu, dipenuhi dengan beragam flora dan fauna (biodiversity) diantara banyak terdapat pohon meranti yang berdiameter lebih dari 100 cm. Wisata Pegunungan Meratus menawarkan kondisi hutan alam yang masih perawan dan budaya masyarakat dayak Meratus.
Pagat Batu Benawa
Obyek Wisata Pagat terletak di Kecamatan Batu Benawa, berjarak sekitar 7 km dari kota Barabai.
Sungai Pagat
Obyek wisata Pagat Batu Benawa memiliki panorama alam yang indah. Alamnya yang indah, udara yang sejuk, bukit dan sungai yang jernih dan alamnya yang damai membuat lokasi wisata ini banyak dikunjungi wisatawan.
Panorama pagi di sungai Pagat
Selain itu terdapat sumber air jernih dari dalam Goa yang berada dikaki bukit Batu Bini. Bukit ini menurut legenda merupakan pecahan dari kapal milik Raden Pengantin si anak durhaka. Untuk menyeberangi sungai menuju bukit, pengunjung dapat membergunakan rakit (lanting) atau jembatan gantung. Untuk memudahkan pengunjung mencapai puncak bukit telah dibangun tangga kayu. Dari puncak bukit ini pengunjung dapat melihat pemandangan kota Barabai dan sekitarnya.
Obyek Wisata Pagat dilengkapi pula dengan berbagai fasilitas seperti mushala, taman bermain anak, panggung hiburan, gazebo, toko souvenir, warung, toilet dan ruang ganti pakaian. Sebuah aula dengan kapasitas 150 orang masih dalam tahap penyelesaian. Aula ini diharapkan dapat menjadi tempat berbagai acara pertemuan sambil menikmati panorama alam di obyek wisata Pagat Batu Benawa.
Lok Laga
Obyek wisata ini berada di kampung Mu'ui, Desa Sei Harang, Kecamatan Haruyan dan berjarak ±21 km dari kota Barabai, kab. HST. Lok Laga Ria adalah obyek wisata air terjun yang dikelilingi hutan. Sungainya banyak memiliki jeram.
Dalam kawasan obyek wisata Loklaga melintas aliran sungai dengan air yang jernih dan terdapat riam-riam kecil sehingga menjadikan obyek wisata Loklaga menjadi tempat pemandian alam yang ideal. Anak-anak dapat belajar berenang pada tempat-tempat yang dangkal atau pada arus yang tidak terlalu deras.
Pemandian Air Panas Hantakan
Obyek Wisata Air Panas Hantakan berjarak 14 km dari kota Barabai.
Untuk kegiatan wisata alam ada obyek wisata air panas di kaki bukit yang hijau dimana terdapat sumber air panas yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Terdapat beberapa kolam air panas yang dipergunakan untuk mandi dan berendam. Kandungan belerang yang yang terdapat dalam air panas ini dianggap dapat menyembukan penyakit kulit.
Kolam air panas ini dianggap dapat menyembukan penyakit kulit
Bersebelahan dengan kolam air panas terdapat kolam air (biasa) yang dapat dipergunakan anak-anak untuk berenang.
Obyek wisata ini ramai dikunjungi orang pada saat hari libur atau hari besar, baik pengunjung yang berasal dari dalam daerah maupun luar daerah.
Di sini terdapat pula kolam ikan dan kolam pancing yang selalu ramai di kunjungi masyarakat setempat atau luar daerah.
Situasi pemancingan di Hantakan
Beberapa perkumpulan penghobi memancing sering mengadakan lomba pancing di kolam ini.
Goa Berangin (Nateh)
Kawasan wisata Nateh di Kecamatan Batang Alai Timur, sekitar 15 km dari Kota Barabai memiliki panorama alam yang indah. Di sini bertebaran bukit-bukit batu raksasa yang kaya dengan pesona goa dan sungai berair jernih.
GOA Berangin bagi orang Barabai tentu saja tak asing lagi. Apalagi goa ini terkenal gara-gara kemisteriusan yang hingga kini masih menyimpan tanda tanya besar.
Goa Berangin yang terletak di Pegunungan Meratus tepatnya di Desa Nateh, Kecamatan Batang Alai Timur (BAT), sudah sejak ribuan tahun silam berada di perut pegunungan Meratus.
Untuk mencapai mulut goa ini kita harus meniti puluhan anak tangga atau jika dihitung-hitung sekitar 20 meter. Ketika berada di mulut goa pasti pengunjung terperangah ketika merasakan kenikmatan angin segar dari dalam perut pegunungan Meratus.
Disebut-sebut namanya sebagai Goa Berangin lantaran hembusan hawa sejuk dan dingin baknya seperti Air Conditioner (AC) yang keluar dari mulut maupun lobang goa tersebut. Hampir tak mengenal waktu, pagi, siang dan malam hembusan angin segar selalu dirasakan pengunjung.
Keanehan goa ini konon panjangnya ratusan kilometer dan memiliki tembusan-tembusan ke pegunungan-pegunungan Meratus lainnya.Malah di dalam goa hawa yang dirasakan sebaliknya yakni tidak lagi sesejuk ketika kita berada di depan persis mulut goa, tetapi justru hawa hangat.
Goa Berangin sendiri sering dijadikan oleh warga sekitar sebagai tempat bersantai maupun rekreasi. Tak jarang, obyek wisata ini turut pula dijadikan tempat bagi pasangan muda-mudi untuk bercinta dan bermesraan.
Konon ceritanya, bagi pasangan pria dan wanita, justru hubungan mereka putus alias kandas di tengah jalan sebelum memasuki ke masa perkawinan, apabila terlalu sering menghabiskan waktu di "Goa Berangin". Bahkan, kabar tentang harta karun yang tersimpan dalam goa tersebut, tak ayal membuat warga penasaran untuk menggalinya.
Harta karun dimaksud rupanya, disebutkan dengan banyaknya terdapat sarang-sarang burung Walet. Namun, dari cerita yang beredar di masyarakat, tak jarang sebagian warga yang sengaja ingin mengambil sarang burung tersebut, selalu gagal, karena ditutupi oleh makhluk-makhluk halus yang berdiam di Goa Berangin.
Bahkan, dari cerita-cerita banyak orang, banyak warga yang tersesat di dalam goa tersebut dan hingga kini tidak diketahui lagi nasibnya.
Keangkeran Goa Berangin konon ceritanya ditambah lagi dengan keberadaan ular besar bernama ‘Ular Babat’ yang panjangnya sekitar 1,5 meter dan besarnya hampir sebatang paha orang dewasa.
Sayangnya, keberadaan Goa Berangin kini sudah banyak dijamah oleh tangan manusia. Di sana-sini tampak terlihat coretan-coretan tangan manusia mempergunakan semprotan warna yang sengaja memperjelek pemandangan di sekitar goa.
Goa Liang Hadangan
Goa Liang Hadangan memiliki stalagnit dan stalagmit dengan panorama alam yang sangat mengesankan dan lokasinya sekitar 10 km dari Kota Barabai yang dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat.
Gunung Batu Benawa
Gunung Batu Benawa merupakan lokasi perkemahan yang digemari para pecinta alam, letaknya sekitar 9 km dari Kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
WISATA RELIGIUS
Pondok Pesantren Ibnul Amin Pamangkih
Wisata religius lainnya yang dapat dilakukan adalah mengunjungi Pondok Pesantren Ibnul amin Pamangkih yang mendidik ribuan calon ulama muda dan pemimpin umat masa depan.
Pondok Pesantren Ibnul Amin Pamangkih didirikan pada tanggal 11 Mei 1958 M / 22 Syawal 1378 H. Pendirinya adalah seorang ulama dari masyarakat Pamangkih yang bernama KH. Mahfuz Amin bin Tuan Guru H. Muhammad Ramli bin Tuan Guru H. Muhammad Amin.
Atas wasiat almarhum orang tuanya yaitu Tuan Guru H. M. Ramli yang mewasiatkan untuk lebih memajukan pelajaranpelajaran agama, juga atas nasehat dan petunjuk dari seorang gurunya KH. Abu Bakar Tambun, agar beliau mendirikan pondok pesantren. Maka pada tanggal 23 Oktober 1958 (8 Shafar 1378 H) didirikanlah sebuah pondok pesantren yang waktu itu dikenal dengan nama Pondok Hulu Kubur.
Nama Pondok Hulu Kubur tidak tertulis dipapan nama,hanya mendapat sebutan dilidah orang umum. Nama Pondok Hulu Kubur tidak lama dipakai sebagai nama terhadap pesantren yang baru lahir ini, karena pendirinya yaitu KH. Mahfuz Amin telah mendapatkan sebuah nama pilihan yaitu “Ibnul Amin”. Nama Ibnul Amin tersebut dipilih sebagai penghormatan kepada almarhum kakek KH. Mahfuz Amin sendiri. Karena KH. Mahfuz Amin sebagai pendiri dan pendidik di pondok pesantren ini telah mendapatkan ilmu dari ayahnya yaitu Tuan Guru H. M. Ramli, sedangkan ayahnya juga belajar dari orang tuanya yaitu Tuan Guru H. M. Amin. Oleh karena itulah pesantren diberi nama Ibnul Amin yaitu sebagai peringatan terhadap kakeknya yang telah berjasa kepada orang tuanya dan KH. Mahfuz Amin sendiri.
Makam keramat Wali Katum
M. Ramli atau yang lebih dikenal denga sebutan Walikatum (tersembunyi). Wali Katum dimasa kecilnya beliau lebih dikenal dengan panggilan Artum. Mengunjungi makam keramat Wali Katum juga menarik karena selalu mendapat kunjungan ziarah dari masyarakat Kalimantan Selatan dan juga wisatawan.
Masjid Al-A'la dan Masjid Keramat
Mesjid Al-A'la di desa Jatuh, Kecamatan Pandawan merupakan mesjid tertua di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Masjid ini merupakan cikal bakal berkibarnya bendera dakwah syiar agama Islam. Masih di Kecamatan ini terdapat pula masjid tua yang disebut Masjid Keramat dan keunggulan dari tempat ibadah ini konon memberikan rasa khusyu.
Sumber :
http://www.urangbanua.com/obyek-wisata-barabai-kalimantan-selatan.html
Sumber Gambar:
http://banjarmasin.tribunnews.com/photo/2009/03/5253e8c448edcd5ae125a71066e5b63c.jpg
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar