Sabtu, 30 April 2011
Kebutuhan Iptek Masyarakat di Kabupaten Tanah Laut
Dalam rangka meningkatkan dan memajukan daya saing daerah di Indonesia sesuai amanat UU No. 32 tahun 2004, Kementerian Riset dan Teknologi melalui program Diseminasi Teknologi Spesifik Lokasi (Speklok) berusaha menjembatani interaksi antara kapasitas penyedia iptek dengan kebutuhan pengguna. Sehubungan dengan hal tersebut Ristek menugaskan Kabid. Transfer, Ari Hendrarto, dan Kabid Kelembagaan, Sahat Panggabean, untuk melaksanakan diskusi dengan Pemerintah Daerah Kab. Tanah Laut pada Kamis, 3 Maret 2011, di Aula Dinas Perternakan Kab.Tanah Laut.
Kabupaten dengan Ibukota Kecamatan Pelaihari ini dibatasi di Sebelah Barat dan Sebelah Selatan oleh Laut Jawa, Sebelah Timur oleh Kabupaten Tanah Bumbu dan Sebelah Utara oleh Kabupaten Banjar, sebagai lumbung budidaya ternak sapi di provinsi Kalimantan maka Kab..Tanah Laut mempunyai tugas untuk menjaga jumlah populasi sapi mengingat 40% dari budidaya ternak sapi di Kalimantan berasal dari Kab. Tanah Laut.
Terkait dengan potensi perternakan sapi yang begitu besar, maka Ristek bekerjasama dengan Bappeda Kab. Tanah Laut dan Dinas Peternakan mengadakan diskusi dengan Gapoktan yang terdiri dari 10 kelompok tani dari 4 kecamatan yaitu Kec.Takesung, Kec.Batu Ampar, Kec.Pelaihari dan Kec.Tambang Ulang.
Dalam sambutannya, sekretaris dinas peternakan Kab. Tanah Laut mengatakan menyambut baik inisiatif Ristek dan mengharapkan agar semua poktan beserta penyuluhnya dapat memberikan informasi kebutuhan teknologi apa yang dibutuhkan di daerah tersebut sehingga kebutuhan teknologi yang berbeda-beda dapat terpenuh.
Di Kec. Takesung poktan Sumber Maju misalnya, membutuhkan alat pemotong rumput untuk pembuatan pakan ternak sapi, alat untuk pembuatan pupuk organik serta biogas permanen. Sedangkan Kec. Batu Ampar dari BP3K dirasa membutuhkan pelatihan pembuatan kompos organik dari kotoran ternak yang akan di integrasikan dengan sapi dan kelapa sawit serta meminta instansi yang terkait untuk meneliti efektifitas pemanfaatan limbah jagung pada pakan ternak. Dan kebutuhan lain dari Kec. Batu Ampar dari poktan Mitra Tani yakni ketersediaan pupuk untuk tanaman kelapa sawit yang sudah berumur 8 tahun, mesin penghancur tandan kosong sawit sebagai bahan pembuatan pupuk organik.
Di Kec.Pelaihari poktan Karya usaha sumber mulya sendiri membutuhkan pakan ternak sapi yang permanen sehingga diharapkan ketersediaan pupuk selalu terpenuhi dan dibutuhkan juga kebutuhan pelatihan pengolahan teknologi pakan ternak dari limbah pertanian. Terakhir, Kec.Tambang Ulang dari poktan Sari Tani Purwosari membutuhkan pelatihan tentang alat pengolahan pupuk organik yang selama ini belum pernah ada pembinaan dari dinas terkait.
Dari hasil diskusi didapatkan 3 kebutuhan teknologi utama pada Kab. Tanah Laut antara lain pelatihan dan pengolahan pakan ternak khususnya sapi, pembuatan & pelatihan pupuk organic dari kotoran sapi, tandan kosong sawit, sekam padi, terakhir pelatihan dan pembuatan biogas permanen. ( AD-2/Dep-5/AHS/RGP/humasristek)
Sumber :
http://www.ristek.go.id/index.php?module=News%20News&id=8056
Sumber Gambar:
http://www.tanahlaut.com/wp-content/themes/LondonLive/thumb.php?src=/wp-content/uploads/2011/04/tugu-tanahlaut.jpg&w=276&h=202&zc=1&q=100
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar