Jika anda ke Kabupaten Hulu Sungai Selatan, jangan lupa ke desa Hantarukung yang jaraknya ± 7 Km dari kota Kandangan dengan kondisi jalan yang cukup baik (beraspal).
Pada tanggal 18 September 1899 telah terjadi pemberontakan Amuk Hantarukung yang dipelopori oleh Bukhari, Landuk dan Matamin guna menjunjung titah Sultan Muhammad Seman putera Pangeran Antasari dengan semboyan “Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing”. Rakyat Hantarukung tidak bersedia lagi mengerjaka penggalian “garis” Amandit-negara yang diperintahkan oleh Kolonial belanda. Dalam peristiwa ini telah terbunuh Mr. Controler Domes dan Adspranti Wehonleshen serta seorang anak emasnya.
Kejadian terbunuhnya Controler dan Adspirant tersebut segera sampai kepada pejabat Belanda di Kandangan. Pejabat Belanda itu itu sangat marah dan pada tanggal 19 September sekitar pukul 13.00 siang pasukan Belanda datang untuk mengadakan pembalasan dan terjadilah pertempuran sengit antara pasukan Belanda dengan penduduk yang di pelopori oleh bukhari, Landuk dan H. Matamin.
Peristiwa ini berlanjut dengan terjadinya pembersihan secara kejam oleh pasukan Belanda terhadap penduduk di Desa hantarukung, Hamparaya, Ulin, Wasah Hilir dan Simpur.
Pada pertempuran tersebut telah gugur sebagai kusuma bangsa dan insya Allah Syahid disisi Allah yakni Bukhari, H.Matamin, Landuk dan Pangeran Yuya. Selain mereka ada juga yang ditangkap oleh Belanda sebanyak 23 orang, diantaranya ada yang mati dalam penjara, ada yang mati digantung dan ada yang dibuang ke luar daerah. Mereka yang mati digantung dikuburkan dipekuburan “Bawah Tandui” di Desa Hantarukung dan dipekuburan “Telaga Gajah” di Desa Amparaya Kecamatan simpur.
Makam Tumpang Talu terletak di Kampung Parincahan Kecamatan Kandangan, berjarak sekitar 1 Km dari pusat kota Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Makam ini adalah makam tiga orang pejuang yakni Bukhari, Landuk dan H.Matamin dalam satu lubang yang gugur pada peristiwa pemberontakan Amuk Hantarukung tanggal 19 September 1899.(rel/arl/BZ)
Sumber :
Sumber Gambar:
http://ibanezhack.wordpress.com/2011/03/27/hamuk-hantarukung/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar